Thursday, February 16, 2017

Ciuman Pertama

Setelah selesai berkencan, sang pria mengantarkan kekasih tersayangnya pulang. Malam yang semakin larut, membuatnya semakin berani untuk berusaha mendapatkan ciuman pertama.

Dengan kepercayaan diri yang meningkat, ia bersandar dengan tangannya ke dinding sambil tersenyum ia berkata kepada kekasihnya,

(baca: Bagaimana memilih seorang kekasih?)

"Sayang, bagaimana dengan sebuah ciuman selamat malam?"
Dengan panik, sang kekasih berkata, "Apakah kamu gila? Orang tua pasti akan melihat kita!"
"Ahh, ayolah! Siapa yang akan melihat kita di jam selarut ini?"
"Oh, tidak... kumohon, bisakah kamu membayangkan seperti apa bila kita tertangkap basah"
"Ahh, ayoulah! tidak ada orang sekitar sini yang akan melihat kita, mereka semua sudah tertidur!"
"Tidak ahh, terlalu berisko!"
"Ahh, ayolah kumohon! saya sangat menyukaimu"
"Tidak, tidak dan tidak. Saya juga menyukaimu, tetapi tidak untuk ini"
"Iya, kamu pasti bisa. kumohon?"
"Tidak, tidak, pokoknya tidak bisa."
"kumohoooooonnnnn...."

(baca: Bolehkah orang percaya berpacaran dengan yang tidak percaya?)

Tiba-tiba saja, adik perempuannya keluar. Dengan suara yang masih mengantuk ia berkata "Kata Ayah, silahkan saja lanjutkan, berikan dia sebuah ciuman. Atau saya yang melakukannya."

"Tapi, untuk teriakannya yang keras dan membangunkan semuanya, suruh tangganya berhenti memencet tombol intercom itu"

(baca: Mengapa para tokoh di Alkitab memiliki lebih dari satu orang isteri?)

hahahahahaha.... jadi semua pembicaraannya terdengan seisi rumah karena ternyata ia memencem tombol intercom..... hahahaha